Santapan Harian

Bilangan 27:12-23 

Ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai rencana, apa yang akan kita lakukan? Bagi kita yang mengikuti kisah bangsa Israel, kita melihat adanya masalah dalam perjalanan mereka karena Musa dan Harun berbuat dosa kepada Tuhan (lih. Bil 20:2-13).

Pada akhir masa kepemimpinannya, Musa tidak dapat membawa bangsa Israel masuk ke Tanah Perjanjian. Sebelum meninggal, Musa diingatkan bahwa ia tidak diperkenankan masuk ke sana karena ketidakpercayaannya di padang gurun Zin (14a). "Mata air Meriba dekat Kadesh" mengingatkan peristiwa yang terjadi di situ.

Musa memohon kepada Tuhan untuk menyelamatkan bangsa Israel dengan memilih pemimpin baru bagi mereka. Pemimpin ini akan membimbing umat-Nya seperti gembala membimbing kawanan domba (16-17).

Yosua, anak Nun, dipilih Allah untuk tugas ini dan ia telah menunjukkan ketaatannya (lih. 14:6-9). Kemudian, Musa meletakkan tangannya ke atas Yosua, tanda penyerahan kuasa kepada penggantinya, supaya umat mendengarkan firman Allah melalui perkataannya dan taat kepada Allah. Musa menjalankan penyerahan kepemimpinan kepada Yosua persis seperti yang diperintahkan Tuhan.

Suksesi kepemimpinan ini membuktikan bahwa Allah tidak pernah membiarkan umat-Nya sendirian, sekalipun umat-Nya berbuat salah. Allah tidak menghukum umat-Nya untuk mencerai beraikan mereka. Janji Tuhan tetap digenapi walaupun apa yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan umat-Nya.

Mari kita bersyukur karena memiliki Allah yang tidak pernah meninggalkan kita. Allah mampu mengatasi segala kemungkinan yang tidak terduga. Segala sesuatu yang terjadi di luar perkiraan tidak akan mengeluarkan kita dari rencana Allah.

Allah menyediakan segala yang kita butuhkan. Allah menjamin karya keselamatan tetap terjadi.

Post a Comment

Iklan1

iklan6

loading...

iklan3

loading...